Merawat burung beo abu-abu Afrika dengan Penyakit Paruh dan Bulu Psittacine (PBFD) dapat menjadi tantangan bagi pemilik hewan peliharaan yang penuh kasih. Penyakit ini berakibat fatal, tetapi adalah mungkin untuk mengatasi ketidaknyamanan burung Anda dan membuatnya tetap nyaman. Identifikasi penyakitnya dengan mengamati burung beo Anda untuk mengetahui tanda-tandanya dan mengunjungi dokter hewan Anda. Jika burung beo Anda didiagnosis menderita PBFD, karantina dari burung lain, obati infeksi sekunder yang dideritanya, dan pertahankan rutinitas pengasuhan yang konsisten.
Langkah
Bagian 1 dari 2: Mengidentifikasi Gejala
Langkah 1. Periksa bulu burung beo Anda
Awasi bulu burung beo Anda untuk tanda-tanda PBFD. Virus membunuh bulu yang sedang berkembang, menyebabkan bulu tumbuh tidak normal dan rontok. Carilah bulu yang sangat pendek, berkerut, atau tampak tajam.
- Kehilangan bulu yang ekstensif dapat menyebabkan bintik-bintik botak dan kulit terbuka.
- Kehilangan dan kerusakan bulu juga bisa menjadi tanda masalah perilaku.
Langkah 2. Pantau burung beo Anda untuk masalah pencernaan
Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan adalah gejala PBFD pada burung, jadi pantau kebiasaan makan burung beo Anda. Lihatlah mangkuk makanan burung Anda setiap hari saat Anda menggantinya, dan periksa untuk melihat berapa banyak makanan yang tumpah ke dasar kandang. Cari tanda-tanda regurgitasi dan diare saat Anda mengganti liner kandang setiap hari, yang juga merupakan tanda-tanda PBFD.
- Carilah warna hijau pada kotoran burung Anda, yang merupakan tanda lain dari PBFD.
- Masalah pencernaan juga bisa menjadi tanda infeksi bakteri, kekurangan nutrisi, atau penyakit terminal lainnya (mis., Avian Ganglioneuritis).
Langkah 3. Lihatlah paruh burung Anda
Kelainan paruh merupakan tanda fisik PBFD pada burung. Paruh burung yang terinfeksi dapat mengalami cekungan, retak, atau patah. Paruh juga bisa memanjang karena pertumbuhan berlebih karena virus.
Perkembangan paruh yang tidak normal juga merupakan kemungkinan gejala kekurangan vitamin D
Langkah 4. Perhatikan depresi dan kelesuan
Seekor burung yang terinfeksi PBFD mungkin menunjukkan tanda-tanda depresi atau lesu. Amati burung beo Anda untuk kekurangan energi dan aktivitas secara keseluruhan. Burung beo Anda yang suka bermain dan ingin tahu mungkin kurang tertarik pada mainan, makanan, atau sumber kesenangan lainnya.
Kurangnya energi dan gerakan juga dapat dikaitkan dengan anemia, suatu kondisi yang sering diamati pada burung beo abu-abu Afrika dengan PBFD
Bagian 2 dari 2: Menghadapi Burung yang Terinfeksi
Langkah 1. Kunjungi dokter hewan Anda
Konfirmasikan bahwa burung beo abu-abu Afrika Anda memiliki PBFD dengan mengunjungi dokter hewan Anda. Dokter hewan dapat melakukan tes darah untuk menentukan apakah burung Anda menderita penyakit tersebut. Tidak ada obat yang diketahui untuk PBFD, tetapi dokter hewan Anda dapat membantu mengobati infeksi sekunder yang terkait dengannya.
Langkah 2. Karantina burung
Jika Anda memiliki banyak burung, segera karantina burung yang terinfeksi di dalam sangkar tersendiri, sebaiknya di ruangan yang terpisah. Keluarkan burung Anda yang lain dari kandang bersama dan desinfeksi secara menyeluruh serta semua yang ada di dalamnya. Pada kesempatan pertama, bawalah burung Anda yang lain ke dokter hewan untuk diuji PBFD.
Langkah 3. Desinfeksi kandang
Oleskan disinfektan ke semua permukaan sangkar burung serta semua yang ada di dalamnya, dan biarkan selama lima hingga sepuluh menit. Bilas kandang dengan selang, kepala pancuran yang bisa dilepas, atau spons basah. Biarkan mengering di udara selama beberapa jam.
- Disinfektan biasa bisa sangat beracun bagi burung. Beli disinfektan ramah burung di toko hewan peliharaan, atau online.
- Pilih untuk membuang benda-benda yang keropos dan sulit didesinfeksi (misalnya, tempat bertengger kayu) dan menggantinya dengan yang baru.
Langkah 4. Obati infeksi sekunder
PBFD akan menghambat sistem kekebalan burung, sehingga lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Infeksi tersebut dapat berupa virus, jamur, bakteri atau parasit. Jika Anda menduga burung beo Anda mengalami infeksi, bawalah ke dokter hewan untuk mendapatkan saran pengobatan atau resep.
- Gejala infeksi sekunder tergantung pada di mana dan bagaimana mereka bermanifestasi. Misalnya, burung beo Anda mungkin terkena infeksi jamur seperti Aspergillosis, yang biasanya terjadi di saluran pernapasan dan menyebabkan perubahan suara.
- Dokter hewan Anda mungkin meresepkan vitamin, suplemen, atau probiotik untuk meningkatkan sistem kekebalan burung beo Anda.
- Sebagian besar burung yang mati karena PBFD mati karena infeksi sekunder yang membebani sistem kekebalan mereka. Cari pengobatan segera untuk komplikasi yang Anda curigai.
Langkah 5. Jaga agar burung beo Anda tetap nyaman
Burung beo abu-abu Afrika adalah burung sensitif yang menyukai kontak rutin dan sosial. Jaga agar hewan peliharaan Anda yang terinfeksi tetap nyaman dengan mengubah jadwal hariannya sesedikit mungkin dan memberinya banyak perhatian. Sesuaikan suhu di ruangan tempat kandang burung beo Anda disimpan agar burung tetap hangat meskipun bulunya rontok.